Selasa, 03 Maret 2015

Kesenian dan kebudayaan kota Tegal



Bagi warga kota Tegal yang belum mengetahui apa saja kesenian dan kebudayaan kota Tegal. Berikut saya akan menjelaskan kesenian dan kebudayaan apa saja yang ada di Kota Tegal. 

Kesenian dan kebudayaan khas Kota Tegal, Jawa Tengah
1.      Budaya

Meskipun kota Tegal tidak diakui sebagai pusat budaya Jawa, namun kesenian di sini berkembang cukup pesat. Berbagai macam diskusi budaya digelar dengan menghadirkan budayawan nasional dan lokal. Kesenian asli Kota Tegal adalah tari endel dan balo-balo. Ibu Sawitri merupakan generasi pertama penari endel. Selain itu, seni sastra dan teater juga juga merupakan andalah Kota Tegal. Penyair Tegal yang termasuk dalam angkatan 66 adalah Piek Ardijanto Soeprijadi dan SN Ratmana. Sementara Widjati digolongkan ke dalam penyair Angkatan '00' (Kosong-kosong). Kota Tegal tercatat memiliki dua tokoh perfilman nasional yang cukup produktif yaitu Imam Tantowi (sutradara dan penulis skenario), dan Chaerul Umam (sutradara).

Beberapa teater yang kiprahnya menasional antara lain teater RSPD (Yono Daryono dan Eko Tunas), teater Puber (Nurhidayat Poso), teater Wong (M Enthieh Mudakir), teater Hisbuma (Dwi Ery Santoso), dan Teater Q (Rudi Iteng). Di bidang musik, tercatat beberapa nama yang menjadi cikal-bakal lahirnya musik Tegalan yaitu Hadi Utomo, Nurngudiono, dan Lanang Setiawan.
Keberadaan Gedung kesenian (bekas Gedung Wanita) di jalan Setiabudi menjadi wahana ekspresi para seniman Kota Tegal. Kesenian di kota ini cukup menarik perhatian para peneliti dari luar negeri, antara lain Richard Curtis (Australia), dan Anton Lucas (Australia, penulis buku Peristiwa Tiga Daerah).
Pemerintah Kota Tegal, pada tahun 2008 menganggarkan pembangunan Taman Budaya Tegal yang dimulai tahun 2009, berlokasi di Jalan Kolonel Sugiyono, satu komplek dengan Gedung PPIB yang nantinya akan merupakan pusat kesenian Jawa Tengah bagian barat.
Mantu poci
Mantu Poci adalah salah satu kebudayaan di wilayah Tegal, dengan acara inti melangsungkan 'pesta perkawinan' antara sepasang poci tanah berukuran raksasa.
Mantu poci pada umumnya diselenggarakan oleh pasangan suami istri yang telah lama berumah tangga namun belum juga dikarunai keturunan. Seperti layaknya pesta perkawinan, mantu poci juga dihadiri oleh ratusan bahkan ribuan undangan. Lengkap dengan dekorasi, sajian makanan, dan beraneka pementasan untuk menghibur para undangan yang hadir. Tak lupa pula, di pintu masuk ruang resepsi disediakan kotak sumbangan berbentuk rumah.
Selain sebagai harapan agar pasangan suami istri segera mendapatkan keturunan, mantu poci juga bertujuan agar penyelenggara merasa seperti menjadi layaknya orang tua yang telah berhasil membesarkan putra putri mereka, kemudian dilepas dengan pesta besar dengan mengundang sanak saudara, dan relasi.
Dewasa ini Mantu Poci sudah jarang digelar di Tegal. Salah satu repertoar yang diusung oleh Dewan Kesenian Kota Tegal di Anjungan Jawa Tengah, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) tahun 2003 adalah mementaskan drama berjudul Kang Daroji Mantu Poci, dikemas secara komedi.

2.      Budaya dan tradisi

1)      Wayang Kulit
2)      Wayang Golek
3)      Pawai Rolasan pada tanggal 12 Rabiul Awal
4)      Sedekah Laut pada bulan Suro
5)      Kirab gotong Toapekong pada hari ke-15 pada tahun baru Imlek
6)      Tari Endel
7)      Haul Haddad pada bulan Sya'ban


Di kutip dari : http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Tegal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bobblehead Bunny

Sample Text

Text Widget

About

Cute Bow Tie Hearts Blinking Blue and Pink Pointer

Blogger news

Blogger templates

Pages - Menu

Popular Posts