Berikut pengetahuan sejarah bagi siswa yang ingin mengetahui sejarah kerajaan Kampar. Berikut secuil dari sejarah kerajaan Kampar.
Kerajaan Kampar
Kerajaan Kampar saat ini berada di kabupaten
Pelalawan (Dahulu Pelalawan menjadi bagian dari Kampar). Provinsi Riau. Kampar
ditaklukkan oleh Melaka di bawah pimpinan Tun Mutahir dan harus menerima
instruksi langsung dari Melaka. Kampar sangat strategis, karena merupakan jalur
lalu lintas pengiriman emas dan lada dari Minangkabau. Dalam Sejarah Melayu
diberitakan bahwa kakak Sultan Mahmudsyah Melaka, yaitu Sultan Munawarsyah,
telah diangkat menjadi Raja Kampar pada tahun 1505 M. Dia kemudian mangkat dan
digantikan oleh putranya yang bergelar Sultan Abdullah. Kampar yang dimaksudkan
adalah Pelalawan yang kerajaannya berkedudukan di Pekan Tua. Pada mulanya yang
menjadi raja adalah Maharaja Jaya yang beragama Hindu. Menurut legenda rakyat,
negeri itu dulu didirikan oleh Maharaja Dinso (Fals, 1882).
Sultan Abdullah Kampar kemudian menjadi menantu
Sultan Mahmudsyah Melaka. Walaupun menantu, dia tidak setia. Saat Portugis
menyerang dan menguasai Melaka pada tahun 1511 M dan mertuanya menjadi buronan
Portugis, Sultan Abdullah malah berbaikan dengan Portugis yang kemudian
mengangkatnya sebagai Bendahara orang-orang asing di Melaka.
Sultan Mahmudsyah yang saat itu bersemayam di Bintan
mengirim armada yang dikepalai menantunya yang lain, Raja Lingga, tetapi Kampar
diselamatkan oleh armada Portugis di bawah pimpinan Jorge Botelho, dan langsung
mengungsikan Abdullah ke Melaka. Kemudian Sultan Mahmudsyah menyebarkan kabar
angin ke Melaka, seakan-akan Abdullah secara rahasia mempersiapkan
pemberontakan terhadap Portugis. Mendengar berita ini orang Portugis curiga dan
termakan kabar tersebut, sehingga Abdullah ditangkap dan dihukum gantung di
Malaka. Kejadian ini membuktikan ketidaksetiaan Portugis dan merupakan tamsil
bagi Gubernur Jenderal Belanda, Pieter Both seperti termuat dalam suratnya
kepada Sultan Tidore tahun 1612 (Verhoeff, 1645). Sultan Mahmudsyah
dikejar-kejar Portugis dari Bintan, sehingga ia harus bertahan di Kampar
(Pelalawan) sampai mangkatnya pada tahun 1528 M (Marhum Kampar).
-
http://www.riaudailyphoto.com/2010/06/kerajaan-kampar.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar